Jumat, 25 November 2011

Udaraku

Di twitter waktu itu:
Good early morning, you :)
Good Morning, you :)

____________________________________________
Kamu mengisi pagiku:

Pagiiih yang belum mana suaranyaaaaaaaaahh??
Yang belum mandi, yang belum makan atau yg belum nyuci?  
Yang belum merindukan aku, KAMU kan?
Perlukah aku mengaku jika kamupun sudah jawabku
Aku bukan jawabmu, aku hulu semua tanya di kepalamu.
Kamu bisa jadi tanyaku. Notasi jawaban dalam tumpahan bejana waktumu.
Ga mau, aku maunya jadi rambu yang memandumu menuju harta karun (hatiku).
Kalau begitu, aku tidak ingin kamu menjadi rambu dilarang berhenti (di hatimu).
Dilarang berhenti, tapi hiduplah dengan segala asa disana :)
Tuntun aku jangan kamu lepas karena terlalu aku buta akan seluruh asa yang menyergap disana.

____________________________________________
Aku paling tidak suka menunggu. Menunggu janji, menunggu bukti, menunggu datangnya uang gaji, menunggu kamu apalagi.
Disela ketidak sukaanku, bertanyalah aku:

Are you a drug?
Me,no? You are my drug. Heal my wound.


____________________________________________
Kerjaanku tidak lepas dari tunggu menunggu. Bukannya aku tidak suka pekerjaanku. Aku tidak suka menunggu. Tanya itu sekarang dari kamu:

Kamu mau ngisi posisi di list twitter aku? :3
Kalo posisi di hati?
Ah, kamu, perlu ya ditanya?
Eeerr cuma ngelempar kail kok.
Apa angka sebelum 0? Kamu itu di urutan pertama dari yang utama diantara yang paling pertama.
Am I a winner? Juara umum ya? A gold medal?
Iya, kamu pemenang hatiku. Sekarang rayakan kemenanganmu...

____________________________________________
Aku hobi bertanya. Tak kukira kamu punya semua jawabnya.

Hey kamu dimana kok tidak ada di hati saya?
Lagi cari udara segar :D
Ish kamu ge er nya minta dicium banget sih. Susah kan jadinya.
Siapa itu ge er? gebetan baru? baru juga ditinggal seputaran matahari -_____-
Kamu itu geernya kebangetan bikin kepengen ngesun. Kamu cemburunya juga kebangetan bikin kepengen nge…………….
*narok telunjuk di bibir*
Bibir siapa? Bibir siapaaaah?!
Bibir yang pernah menggetarkan seluruh raga… membuat gempa dunia seluas raga..
Milik siapa itu? Katakan padaku agar aku tau apa itu cemburu
Ada sebuah keajaiban alam yg sangat luar biasa, namanya cermin, temui dia, lalu kamu akan menemukannya, Icha :)
Kamu keajaiban Tuhan yg luar biasa. Kalau ada yg ingin kutemui itu bukan cermin. Tapi kamu.

____________________________________________
Lagi-lagi aku masih bermusuhan dengan ketidak sukaanku menunggu. Aku kembali bertanya:

Saat dijerat bosan, kamukah yang harus saya hampiri untuk mengalirkan tawa?
Kamu menanyakan sesuatu yang semut saja tau jawabannya, Icha :)
Kalau ia jawab itu kamu, lagi lagi kegeeranmu itu gak cukup dibalas dengan ciyuman tau!
Duh, tanda serumu menusuk kegeeranku tauk…
Tanda seru menyelipkan rasa yang menderu
Rasa yang menderu? cemburu? kamu bisa mendengar suara(peluru)cemburu?
(peluru) cemburu itu siap menerjangku asal kamu mau. Kuserahkan pelatuknya kepadamu
Aku tidak sebodoh itu, Icha. Mana mungkin aku bisa menarik pelatuknya, sedang yang kamu cemburui adalah udara yang aku hirup…
Aku tidak akan cemburu jika aku bisa menjadi udara yang akan selalu kamu hirup. Kamu dan aku sama sama butuh udara
Jika kamu adalah udaraku, aku akan hidup selamanya, karena aku harus mencumbumu, dan menjadikan kamu bagian dari diriku.
Jangan hentikan terima kasihku padamu. Tampung saja semua bahagiaku ya :)
Bahkan saat menemui Tuhan dalam tidurpun, aku tetap butuh kamu, udaraku :)
Titik dua tanda bintang :)

____________________________________________
Pamitku di penghujung malam:

Jangan lupa kembali ke peraduan. Sampaikan salamku pada aksaramu. Goodnite :)
Aku mau menuang ide-ide liar dulu Icha„ jgn lupa titipkan kunci pintu masuk ke mimpimu ke pot bunga di sebelah tangga ya :D
Kamu pegang semua kunci masuk ke duniaku apapun itu kapanpun kamu mau. Aku hanya tidak ingin terlambat menyambutmu.
Sampai bertemu di dunia imajinasi :)
Titik dua bintang titik dua bintang titik dua bintang

____________________________________________
Ternyata kamu tidak cuma mengisi pagiku, tapi juga malamku.

Percuma saja aku ucapkan selamat tidur, karena kita akan bertemu lagi di ruang mimpi..
Janggal rasanya, ternyata belum ada sapa yang kuhujamkan padamu hari ini. Yasudahlah, aku tunggu pertemuan kita nanti.
Selamat tidur Udaraku, aneh rasanya mengucapkan ini, karena selagi kamu tidur, kita menyatu dalam nafas penuh rindu.
Aku menarik nafas maka aku menarikmu dalam pusaran rinduku. Selamat menikmati hujan, kamu, pengisi detail rinduku.
Kamu ga cemburu aku dicumbu hujan? dia bernyanyi untukku sekarang, membelai rambutku, tetes demi tetes hujan yang turun...
Kamu mau aku cemburu atau sangat cemburu? Hujan itu suruhanku. Dia kusuruh krn maaf aku tdk bisa membelaimu secara langsung.
Harusnya aku tau, pantas saja tadi hujan mengetuk pintu kamarku terlebih dahulu. Aku ingin sekali bercerita, tp kamu harus tidur.
Berceritalah pada hujan. Pasti dia tidak akan lalai menyampaikan ceritamu padaku. Sudah sana. Aku tidur meluk meluk guling aja.
Selamat memejam udaraku, semesta menjagamu dalam tidur. titik dua bintang.
Titik dua bintang banyak sekali




Kamu: Udaraku
Aku: Membenamkan sejuta rasa dan mengisi detail rindu dalam bejanawaktu :)

2 komentar:

Anonim mengatakan...

*petik bunga*

ANDHIKA CITRA mengatakan...

Cuma dipetik? Gak dikasihin?