Rabu, 08 Februari 2012

Surat Pengingat

Nomor          : 26/30HariMenulisSuratCinta/08022012
Perihal          : Surat Pengingat
Lampiran       : Tepukan Keras Di Pipi Agar Terbangun Dari Mimpi

Kepada:
Yang Teringat Seorang Pengingat yang Ternyata Tidak Pantas Diingat
di Ingatan Seorang Pelupa

Dengan ingat,                                                                                    
Mengingat banyaknya hal yang kita lalui bersama sekian lama, tidak mungkin aku tidak mengingatmu sebagai bagian dari setiap ingatan di otakku. Mengingat semua gerakmu, mengingat setiap senyummu, mengingat segalanya tentang tawamu memaksaku untuk menginvansi otakku hanya berisi tentang kamu.
Mengingat segala rupa kenangan dan angan-angan kita selama kita bersama membuatku enggan untuk tidak mengingatmu barang sedetik saja. Melupakanmu itu sulit. Mustahil untuk dilakukan jika setiap sel di otakku sudah terpatri dengan namamu.
Aku ini pelupa. Sangat pelupa. Kamu pengingat, pandai mengingat segalanya. Tak pernah luput mengingatkanku apapun itu setiap waktu. Membuat otakku jadi tanpa sadar selalu mengingatmu. Tak ada ingatanku yang tidak berisi kamu. Aku lupa bagaimana menjadi pelupa jika ada kamu sebagai pengingatku di sisiku.
Itu dulu. Kubilang itu dulu. Saat ingatanku sepertinya lupa aku isi dengan hal-hal lain selain kamu. Itu dulu saat kamu masih mengingat aku yang tidak pernah lupa akan dirimu.
Sekarang aku tidak mau mengingat yang dulu itu lagi. Kamu itu pengingat yang selalu ingin diingat tapi tidak pernah mau mengingat. Tidak mengingat aku karena kamu sekarang berkarat di ingatan seorang gadis lain. Kamu sekarang berubah menjadi pelupa karena mudahnya kamu melupakan kenangan dan angan-angan yang kita cipta dulu. Kamu lupa segalanya yang kamu ingatkan kepadaku. Kamu cuma ingat dia. Sungguh, kamu sekarang justru membuatku menjadi pengingat yang luar biasa. Mengingat dengan detail setiap memori yang merekan kebersamaan kita dulu. Mengingat bagaimana kamu semudah itu kamu meninggalkanku. Mengingat hal-hal yang semestinya aku lupakan secepat kilat namun justru semakin membekas hingga kini.
Aku memang pelupa yang tidak pandai melupakan kamu pengingat yang seharusnya tidak pantas diingat.

Di Ingatan yang Terlupa , 8 Februari 2012
Ingatku,

Pelupa yang Tidak Pandai Melupakan

Tidak ada komentar: