Minggu, 15 Januari 2012

L2D 007 023

DEPARTEMEN PLANOLOGICHA
Jalan Tikung Sana Tikung Sini Gak Ada yang Jadi Nomor 212
Semarang Kaline Banjir
Telepon: 108 Email: andhikacitra@yahoo.com Twitter: @ichahahalo
___________________________________________________________________

Nomor          : 2/30HariMenulisSuratCinta/1512012
Perihal          : Surat Ijin Mencintai
Lampiran       : Senyuman Selebar Jalan Tol

Kepada:
Yang Terakreditasi A @agoyprayoga
di mana kakimu berpijak di situ langit dijunjung di mana fansmu akan berteriak

Dengan hormat,

Sehubungan dengan adanya kewajiban menulis surat cinta selama 30 hari, maka ada kiranya aku menyelipkan salah satunya untukmu. Aku membagi tujuan surat cinta itu sama rata ke semua teman kita yang aku rasa perlu aku jatuhi cinta atas semua yang telah mereka lakukan terhadapku selama empat tahun. Termasuk kamu. Maka siap-siap beli helm dengan ukuran yang lebih besar kalau-kalau kepalamu membesar tanpa disadari karena banyaknya cinta yang aku jatuhkan kepadamu.
Aku ijin menjatuhi kamu cinta karena kepintaranmu. Aku selalu mengagumimu karena kepintaranmu. Kamu itu makannya apa sih? Perasaan aku dan kamu ini sama-sama penikmat warteg, makanan Ibu Kantin kampus, pelanggan setia kucingan simbah bule kan? Maka ijinkan saja aku mengagumi kepintaranmu sambil berharap kamu akan menularinya kepadaku. Ketidakpuasan yang selalu kamu tunjukkan saat tau IPmu tidak sesuai dengan harapanmu (padahal aku tau IP kamu selalu nyaris sempurna), membuatku kagum. Artinya kamu mengajarkan untuk tidak dulu cepat berpuas diri. Aku mengagumimu karena katidakpuasanmu yang akan membuat kamu pasti akan berusaha lebih keras lagi. Aku mengagumimu.
Aku ijin menjatuhi kamu cinta karena tanggung jawab, kredibilitas, dan konsistensi yang kamu miliki. Kamu pantang menyerah, kamu bertanggung jawab atas segala hal yang dilimpahkan kepadamu walaupun kamu sering uring-uringan karenanya. Aku mengagumi etos kerjamu yang tinggi, tidak pernah main-main walaupun kamu mengerjakannya sambil bermain. Aku mengagumi profesionalitasmu dan kesempurnaan yang selalu kamu sajikan atas hasil kerjamu. Aku perlu belajar banyak lagi darimu tentang hal ini. Aku mengagumimu karena kegigihanmu dalam melakukan semua hal yang membuat kamu dipercaya banyak orang. Aku mengagumimu.
Aku ijin menjatuhi kamu cinta karena ketampananmu yang sesungguhnya masih jauh kalah tampan dibandingkan Rio Dewanto. Toh kan semua cowok di dunia ini tampan. Bedanya hanya sedikit tampan, kurang tampan, tampan, tampan sekali, dan amat sangat tampan sekali. Aku mengagumi ketampananmu yang katanya mampu membuat banyak gadis berteriak histeris sementara aku berjengit miris. Aku mengagumimu.
Aku ijin menjatuhi kamu cinta karena prestasimu. Kamu lulusan pertama di angkatan kita dengan nilai terbaik. Kamu terpilih untuk menjadi pembicara di seminar sekolah perencanaan di Perth, Australia waktu itu. Kamu selalu meraih IP tertinggi dan selalu sukses membuat aku iri. Kamu itu bagai pedang bermata dua. Di satu sisi kamu membuat aku semangat berusaha agar bisa setidaknya menyamai prestasimu. Di sisi lain, kamu bikin aku cakar-cakar-tembok karena prestasimu yang tidak mungkin kukejar itu. Kamu tega membuat aku bersemangat namun sekaligus membuat aku down di saat yang bersamaan, sungguh. Kamu menusukkku di kedua sisi dengan mata pedangmu. Menohokku dengan wasiat-wasiat dan berupa pencerahan yang aku pinta darimu. Aku mengagumimu karena kebaikanmu membantuku berjibaku dengan Tugas Akhirku. Kamu itu unofficial mentorku. Aku mengagumimu.
Aku ijin menjatuhi kamu cinta karena bakatmu. Aku suka suara rendahmu dan juga wajah sendu yang kamu pancarkan setiap kamu bernyanyi. Aku mengagumimu karena walaupun kamu bernyanyi dengan wajah sendu, kamu sukses membuat aku tertawa. Aku juga ikut mendukungmu sewaktu kamu menjadi finalis Teknik Idol. Aku mengagumimu.
Aku ijin menjatuhi kamu cinta karena bakatmu yang lain. Aku mengagumi hasil fotomu. Aku mengagumi hasil desainmu. Aku mengagumi tulisan-tulisanmu. Dan ah, aku mengagumi kecanggihanmu berbahasa inggris. Memilikimu di timelineku seakan aku memfollow seorang bule. Aku mengagumimu karena melalui tweetmu, aku jadi bisa sekalian belajar bahasa inggris. Jadi hemat uang. Aku mengagumimu.
Aku ijin menjatuhi kamu cinta karena keanehanmu. Kadang dingin seperti es, kadang secerah matahari jam duabelas siang, kadang seganas halilintar musim hujan, kadang setenang air di bak mandi, kadang sekeras batu yang dihempas ombak, namun kadang selembut ilalang yang dibuai angin. Aku mengagumimu karena ke-manusia-anmu. Kamu wajar adanya, manusia seutuhnya, hidup dengan berupa rasa dean sejuta misteri di dalamnya. Aku mengagumi caramu menikmati hidup dan penghargaan yang kamu berikan sendiri untuk hidupmu. Serius tapi santai, santai tapi serius. Aku mengagumimu.
Mungkin aku memang tidak mengenalmu sedalam mereka mengenalmu. Aku kan mengagumimu. Aku mengagumimu karena membuatku bangga bisa mengenalmu secukupnya. Tidak berlebihan agar aku tidak sok tahu jika menceritakan tentang kamu kepada orang lain. 
Ijinkan aku menjatuhi kamu cinta. Ijinkan aku mencintaimu dengan cara yang berbeda dengan orang tuamu, dengan kakak-kakakmu, dengan pacarmu. Eh mantan pacarmu. Eh atau pacar putus sambungmu. Eh atau calon pacarmu atau yang hubungannya tidak jelas denganmu itu. Tuh kan aku sok tau. Ternyata mengenalmu lebih jauh itu memang tidak ada kata cukup.
Ijinkan aku menjatuhi kamu cinta karena tawamu yang sumringah disertai gelengan kepala antusias saat membaca suratku ini. AKu yakin kamu pasti tertawa karena keisenganku menulis ini di hari minggu pagi dengan tumpukan deadline kerjaan yang menghantui dan membuatku malas mandi. Masih sempet-sempatnya aku begini. Aku mengagumi komentarmu nanti, hujatan atau pujian akan aku terima dengan senang hati. Aku juga terima kiriman pizzahut dengan senang hati kok.
Aku mengagumimu karena kamu membuatku bisa berkata-kata lebay bertele-tele seperti ini. Aku tidak suka sebenarnya kalau terlalu mengagumimu bisa membuatku begini efeknya. Tapi nasi sudah menjadi bubur, jadi tinggal bagaimana membuat bubur itu menjadi enak bukan?
 Aku mencintaimu sebatas aku mengagumimu namun dengan seluruh kekagumanku. Aku mengagumimu sebagai calon orang sukses yang suatu saat nanti pasti akan membuatku lebih bangga lagi dan aku bisa memamerkan fotoku saat berdua denganmu. "Aku foto sama orang sukses" mungkin itu ujarku saat itu.
Kamu memang bukan anggota boyband. Kamu juga bukan calon presiden. Kamu bukan orang yang aku cintai diam-diam karena kamu bukan dia. Kamu sudah cukup mendapat banyak cinta dari semua orang yang mengenalmu termasuk cinta dariku. Aku yakin kamu tidak akan mengartikan cinta terlalu dangkal. Kamu itu orang yang aku kagumi dan aku cuma salah satu orang yang senang mengenalmu. Titik. Jadi apakah aku fans beratmu? Tidak. Apakah aku mencintaimu? Tidak juga. 
Demikian mohon untuk dijadikan periksa. Terima kasih.

Semarang Bagian Barat, 15 Januari 2012
Hormat saya,

L2D 607 005

Tidak ada komentar: