Rabu, 18 Januari 2012

L2D 607 036


DEPARTEMEN PLANOLOGICHA
Jalan Jalan Sore Sambil Sepedaan Nomor 212 Semarang Kaline Banjir
Telepon: 108 Email: andhikacitra@yahoo.com Twitter: @ichahahalo
_________________________________________________________________

Nomor          : 5/30HariMenulisSuratCinta/1812012
Perihal          : Surat Ijin Mencintai
Lampiran       : Empat Jempol Bergoyang

Kepada:
Yang Ternyata @yogi_ananto
di mana saja boleh

Dengan semestinya,
Sehubungan dengan keisenganku menghabiskan waktu menunggu tiba saatnya untuk menunaikan tugas suci di kamar mandi, maka aku yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama           : Andhika Citra Handayani
Umur            : 21 tahun
Alamat          : Jalan Jalan Sore Nomor 212 Semarang Kaline Banjir
Pekerjaan      : Pemuas Dahaga Tawa Penuh Waktu
Mengingat dengan sulit karena stok cerebrovit yang menipis. Menimbang kanan kiri sama rata lima ribu satu kilo. Maka aku memutuskan untuk ijin mencintaimu secara sadar sesadar-sadarnya dan sebenar-benarnya. Kamu mungkin tidak mencintaiku sebagaimana kamu mencintai burung-burung Nuri-mu dan elang falcon dan iguana cantikmu itu. Kamu juga tidak mungkin mencintaiku sebesar rasa cintamu untuk Apel tercintamu itu. Tapi kamu cuma perlu tau kalau aku mencintai kamu. Meseleh sekali aku berkata begini. Mari kita tertawa bersama saja kalau begitu. Jangan lupa dengan irama empat perempat biar kompak seperti orang yang saling mencinta. Ha ha ha ha.
Aku menjatuhi kamu cinta bukan karena aku mencintai kamu. Aku hanya tidak ingin terlalu banyak cinta yang meluap-luap menguasai perasaanku. Ada baiknya kan kalau sebagian kecilnya aku jatuhkan kepadamu. Daripada aku jatuhkan sia-sia kepada orang yang tidak siap aku jatuhi cinta atau kepada orang yang tidak justru berlari saat cinta ini aku jatuhkan kepadanya. Mubazir kan kalau cintaku ini dihamburkan sia-sia. Jadi mending kamu saja yang aku jatuhi cinta toh paling kamu hanya menggelangkan kepalamu tanpa henti membaca ini. “Jungeleh, ono-ono wae bocah iki amere”. Aku tebak pasti begitu komentarmu.
Poles saja kepalaku dengan gemas dan aku akan  mencubit-cubit pipimu dengan membabi buta seakan menandakan kita ini sudah resmi saling mencinta. Terima saja cintaku ini, simpan dengan baik. Investasikan kalau perlu sehingga kamu akan merasakan gairah cintaku ini di masa depan. Mengingat setiap detik yang kita habiskan selama empat tahun bersama dan merangkai senyum mengembang atasnya. Gairah itu tidak akan pernah terlupakan dan mati. Asal kamu masih mengenalku dan mencintaiku dengan baik. Saparatoz buoz. Saham cintaku ini juga tidak kalah berharga lho daripada saham forex yang sering kamu main-mainkan itu. Jadikan saja ini hak milikmu, jangan kamu bagi-bagi lagi. Kadarnya sudah pas.
Demikian surat ijin mencintaimu ini aku rumuskan. Cukup sekian saja aku luapkan sebagian kecil cintaku ini padamu. Aku takut pacarmu cemburu dan ikut-ikutan memintaku menjatuhi cinta padanya juga. Cintaku tidak cukup besar untuk dibagikan ke semua orang tapi hatiku cukup besar melihat kamu, pacarmu, dan mereka menggiring tawa kalian masing-masing dan mengalirkan semangatnya padaku selamanya. Atas perhatian yang berlebihan dan kebaikanmu menganulir waktu untuk membaca surat ini yang mending kamu gunakan untuk menyelesaikan skripsimu itu, aku ucapkan terima kasih dan terima kiriman nasi Padang pakai ayam.

Semarang Bagian Barat yang Tidak Terlalu ke Barat Sekali, 18 Januari 2012
Semestinya aku,

L2D 607 005